MANADO, Edisisatu.com, – Terkait video penyampaian Walikota Manado Andrei Angouw mengenai data BPS dengan menyebut Kabupaten Talaud memiliki Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) paling rendah di Sulut, hingga mencontohkan Badut saja tidak mau ke Talaud karena rendahnya PDRB di daerah itu. Dari kalimat tersebut kemudian dipolitisir oknum – oknum yang tidak bertanggung jawab dan akhirnya dilaporkan ke Polda Sulut oleh beberapa Camat serta Kepala Desa dengan alasan membuat sakit hati warga Talaud.
Menanggapi laporan tersebut, Stenly Tamo SH, Staf Khusus Walikota Manado menyebut tak pernah ada niat sedikitpun dari Walikota untuk menyakiti dan merendahkan warga Talaud.
“Rasanya itu tudingan yang salah. Pak Walikota itu sangat menghargai dan menghormati warga Talaud. Contohnya kami sebagai orang Talaud yang tinggal di Manado dipercayakan sebagai staf khusus bersama pak Rimata Narande. Selain itu ada juga Pak Meki Taliwuna dipercayakan jadi Dirut PDAM, Pak Pontoh Wuisang jadi Kadispora semua itu adalah asli orang Talaud dan ini tentunya penghargaan bagi warga Talaud,” kata Tamo.
Bukan itu saja tambah Tamo, sangking percayanya walikota pada warga Talaud ada sejumlah Ketua Lingkungan di kota Manado saat ini ditunjuk menjadi perpanjangan tangan walikota untuk menjadi pemimpin di lingkungan – lingkungan yang ada di sejumlah kelurahan di kota Manado.
“Pak Walikota itu sekali lagi tak pernah ada niat merendahkan siapapun, yang disampaikan itu adalah data dari BPS. Kamipun sebagai warga Talaud yang tinggal di Manado biasa saja mendengar penjelasan tersebut. Malah sebaliknya ini bisa jadi dasar dan acuan bagi pemerintah di bawah kepemimpinan Bupati Talaud untuk berbenah, bukan untuk mencari pembelaan dengan cara mempolitisir pernyataan tersebut,” ujar Tamo.
Soal laporan tersebut ke Polda, Sarjana Hukum lulusan Unsrat ini menegaskan, ada beberapa hal dimana kalimat “seolah-olah“ warga talaud satu peser pun tidak mampu memberikan uang pada badut. Menurutnya, pernyataan “Seolah-olah” adalah pernyataan yang skeptis (kurang percaya diri).
“Pelaporan yang sangat emosional tanpa menyimak dengan baik isi dan tujuan sambutan tersebut. Kalimat Kepulauan Talaud adalah Gudang Sumber daya manusia yang tidak dapat dilecehkan. Siapa yang melecehkan sumber daya manusia
SDM asal Talaud malahan dihargai oleh Walikota Manado Pak Andrei Angouw, buktinya saya dan teman teman asal Talaud seperti Pak Mecky Taliwuna di angkat jadi Dirut salah satu perusahanan Daerah , Pak Rimata salah satu Stafsus Pak Walikota Manado, semua diangkat karena punya kemampuan,” paparnya.
Sedangkan pernyataan bahwa telah menyumbang PDRB kota Manado dilihat dari hilir mudik Kapal ke Manado, ini juga jelas karena kota Manado menjadi pusat bisnis yang bisa menghasikan uang, makanya banyak orang yang datang ke Manado untuk mencari pekerjaan dalam bidang apapun.
“Semua warga negara Indonesia yang datang ke Manado diberikan kesempatan oleh Pemerintah Kota Manado untuk bekerja, berkarya. Nah, timbul pertanyaan sekarang Apa penyebabnya sehingga mereka mau datang mancari di Manado, tentu karena banyaknya peluang usaha dan bisnis di kota Manadio sehingga Income Per Kapita Kota Manado di atas dari Kota/ Kabupaten di Propinsi Sulut. Jadi marilah kita menanggapi secara bijak sambutan Pak Walikota Manado, Jadikanlah Kota Manado sebagai Sister City untuk Kota /Kabupaten lainnya . salam “ SAN SIOTE SAN PATE PATE”, kunci Stenly Tamo.
(*)