AA-RS Menghadiri Ibadah Pembekalan Pelsus Rayon Manado Jemaat GMIM EL Manibang Malalayang

MANADO, Edisisatu.com, – Wali Kota Manado Andrei Angouw bersama Wakil Wali Kota Manado dr Richard Sualang menghadiri Ibadah Pembekalan Pelsus Rayon Manado, Selasa (18/6/2024) bertempat di Gereja Jemaat GMIM EL Manibang, Kecamatan Malalayang Kota Manado.

Kegiatan Ibadah Pembekalan Calon Pelayan Khusus (Pelsus) Jemaat GMIM Rayon Manado ini juga di hadiri oleh para guru agama, Pendeta, Diaken dan Penatua yang dibuka dengan khotbah Pdt Eduard Arina S.Th., Th.M.

Wali Kota Manado yang juga selaku pembicara dalam memberikan materi menyampaikan, tentang hubungan Gereja dan Pemerintah, harus melihat kembali konstitusi negara kita, dalam hal ini kesepakatan awal dalam kehidupan bernegara.

“Di dunia ini ada dua polarisasi yakni negara agama dan negara sekuler, negara agama itu yang mencantumkan salah satu agama sebagai dasar konstitusi dan negara sekuler dimana negara yang tidak mau ikut campur urusan agama dari warga negaranya dan menurut mereka agama itu sebagai urusan pribadi dengan Tuhan, bahkan orang yang tidak beragama pun tidak dicampuri. Nah kita ini berada di Indonesia. Indonesia bukan negara agama dan juga bukan negara sekuler, Indonesia adalah negara yang beragama,” tuturnya

Ini sudah menjadi kesepakatan awal sebagai kehidupan berbangsa dan berpancasila artinya setiap warga negara itu harus beragama dan tentunya 6 agama yang diakui atau resmi oleh Pemerintah (Negara).

“Untuk itu sebagai Pemerintah mendorong masyarakat agar beragama sesuai dengan agama yang sudah akui pemerintah, makanya kami (Pemerintah) bersama dengan tokoh – tokoh agama memastikan bahwa seluruh masyarakat itu harus beragama,” sambung Wali Kota Manado.

Wali Kota juga katakan, Pemerintah dan Gereja (Agama) itu, saling membutuhkan atau istilahnya di kabel yang sama.

“Masyarakat adalah jemaat, jadi torang bersama – sama membina masyarakat yang juga adalah jemaat dengan kepentingan yang sama,” ucapnya

Lebih lanjut ia katakan , Pemerintah perlu agar masyarakat menjalankan agamanya dengan benar dalam kehidupan sehari – hari.

“Kalo masyarakat so menjalankan agamanya dengan benar berarti sampah so lebih bersih, so lebih tertib dan Pemerintah akan lebih fokus untuk membangun,” ujarnya

Ia berharap agar jemaat GMIM bisa mengayomi jemaat dan masyarakat yang lain

“Saya mau jemaat GMIM bisa menjadi contoh kepada masyarakat demgan membina komunikasi yang baik sehingga menciptakan toleransi,” ucap Wali Kota

Selain itu, sebagai Wali Kota Manado, Andrei Angouw  menyampaikan tentang peningkatan Produk domestik regional bruto (PDRB)

“Kalau lihat dari data BPS mengenai PDRB perkapita 105 juta per orang untuk tahun 2023 sudah menggambarkan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di Kota manado, ini sudah cukup menjanjikan,” ujar Angouw.

Dikesempatan tersebut Wali Kota juga menyampaikan tentang pendapatan daerah, dengan harapan agar masyarakat mengetahui apa yang sudah dilaksanakan dan sementara dilaksanakan oleh Pemerintah termasuk informasi tentang bantuan – bantuan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Manado, seperti dana lansia dan bantuan duka.

“Sampai saat ini dana lansia masih berjalan, kurang lebih ada 2000an lansia yang menerima bantuan tersebut. Tentunya, bantuan itu untuk lansia yang benar – benar membutuhkan. Untuk bantuan duka tidak lagi dalam bentuk uang karena beresiko disalah gunakan, Jadi kita (Pemerintah) ganti dengan peti mati,” tegasnya

Tambahnya, terkait miskin ekstrim dari data yang ada di Pemerintah Kota Manado, kategori miskin ektrim sekitar 800 orang, dan sampai saat ini sudah ditangani oleh pemkot Manado.

Sementara untuk pembenahan infrastruktur jalan dan penerangan jalan umum (PJU) ikut disampaikan Wali Kota.

“Saya berharap agar fasilitas tersebut dijaga bersama, karena uang dari pembangunan – pembangunan itu hasil dari pajak yang dibayarkan bapak – ibu sekalian,” tandasnya. -MI

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *