MANADO, Edisisatu.com, – Laporan kasus pengrusakan rumah yang diduga di lakukan oleh oknum mantan Kumtua dan kawan – kawan dengan ikut menyeret sejumlah nama oknum dijajaran perangkat desa Kolongan Tetempangan, Kabupaten Minahasa Utara tahun 2018 silam ini, menyisakan tanda tanya.
Pasalnya, Marthen Sulla sebagai pelapor dan korban dari kasus pengrusakan rumah tersebut, merasa sangat kecewa dengan proses penyelidikan oknum penyidik yang di nilai tidak kooperatif.
“Sudah lama kasus ini tidak pernah terselesaikan dan hanya terombang ambing tidak jelas. Selama ini sudah 4 tahun 10 bulan perkara masih saja belum terselesaikan sampai hari ini,” ucap Marthen Sulla
Hari ini Jumat 28 Juli 2023 saya ketemu Wadir Krimum Polda Sulut, Bambang Gatot dalam hal mempertanyakan kasus penjarahan dan pembongkaran rumah saya. Dan beliau mengatakan dalam hal ini Wadir Polda Sulut menyampaikan ke saya, berkas perkara tahap 1akan di limpahkan ke Kejaksaan dan perkara – perkara akan di laksanakan dalam secepatnya,
“Saya berharap juga barang – barang yang di rusak dengan cara dikubur agar segera di gali sebagai barang bukti,” tegas Marten Sulla
Marthen Sulla juga meminta semua oknum tersangka yang terlibat agar segera di tahan bersama barang bukti lain
“Barang bukti alat berat yang menggali dan menguburkan barang – barang saya yang sudah dirusak agar disita juga para oknum tersangka yang terlibat untuk segera di tahan,” ucap Marthen Sulla yang di ketahui sebagai Kepala Badan (Kaban) DPD Lembaga Investigasi Badan Advokasi Penyelamat Aset Negara (LI -BAPAN) Sulut.
Sementara Kapolda Sulut, Irjen Pol Setyo Budiyanto melalui pesan whatsapp langsung menanggapi terkait pemberitaan sebelumnya, Rabu (26/07).
“Sampaikan ke pelapor, kalau dirasa ada penyimpangan atau penyalahgunaan wewenang silahkan di laporkan. Masalah pinjam pakai di bolehkan sepanjang tidak ganggu proses sidik, terima kasih.” Tandas Kapolda Sulut Irjen Pol Setyo Budiyanto.
(Opies)
