BKSAUA Bersama Pemkot Manado Temui Warga Kecamatan Wanea

MANADO, Edisisatu.com, – Pemerintah Kota Manado dibawah kepemimpinan Wali Kota, Andrei Angouw dan Wakil Wali Kota dr.Richatd Sualang (AA-RS) mengapresiasi kegiatan Toleransi dan Ketertiban Sosial
BKSAUA yang turun lapangan dan bertatap muka langsung bersama warga/masyarakat Kecamatan Wanea.

Badan Kerjasama Antar Umat Beragama (BKSAUA) Kota Manado kembali melakuakan kegiatan tatap muka triwulanan bersama unsur Forkopimda, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan pemerintah daerah. Kegiatan ini berlangsung di Kecamatan Wanea dan menjadi pertemuan ke-6 dari total 11 kecamatan yang akan disambangi dalam tahun 2025.

Ketua BKSAUA Kota Manado, Pdt. Judi Tunari, M.Th, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas kehadiran berbagai elemen, mulai dari perwakilan Pemerintah Kota Manado, jajaran Polresta Manado, Kodim 1309/Manado, hingga para tokoh agama lintas iman.

“Kegiatan ini penting karena mengingatkan kembali akan tugas dan tanggung jawab kita semua, khususnya para tokoh agama, untuk tetap mengawal dan menjaga toleransi serta kerukunan di Kota Manado,” ujar Pdt. Judi.

Ia juga menyampaikan bahwa kegiatan ini disiapkan secara matang, termasuk penyediaan konsumsi hingga siang hari, dengan harapan peserta tidak terburu-buru meninggalkan lokasi, demi membahas isu-isu strategis secara menyeluruh.

Sementara itu, mewakili Pemerintah Kota Manado, Pj. Sekretaris Daerah Dr. Steven Dandel menyampaikan apresiasi atas inisiatif BKSAUA yang terus aktif mengorganisir pertemuan lintas sektoral.

“Acara ini sangat strategis, karena kita bisa secara spesifik membahas berbagai persoalan sosial yang terjadi di masyarakat, termasuk yang menyentuh langsung peran tokoh agama dan masyarakat,” kata Dandel.

Ia menyinggung fenomena sosial belakangan ini, seperti maraknya anak-anak menjadi badut jalanan atau pengemis di lampu lalu lintas, yang sebagian besar berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi sulit.

“Anak-anak ini terpaksa mencari nafkah, sementara orang tuanya tidak bekerja. Ini eksploitasi terselubung yang harus kita tangani bersama. Kami sudah instruksikan kepada Bhakesra agar mengidentifikasi anak-anak ini, afiliasi ke rumah ibadah mana, dan siapa tokoh agama yang bisa membina mereka,” tandasnya.

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *